Mohammad Yudha Prasetya | Rabu, 17 Desember 2014
14:35
Pameran
alutsista TNI AD di Monas. ©2014 merdeka.com/arie basuki
Merdeka.com
- Nilai
tukar Rupiah melemah terhadap Dollar Amerika Serikat. Kemarin, 1 USD nyaris
menembus Rp 13.000. Melemahnya nilai tukar rupiah ini juga mengganggu pengadaan
alat utama sistem persenjataan TNI.
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan pasti ada keterkaitan antara kedua hal tersebut. Dirinya menjelaskan bahwa melemahnya nilai tukar rupiah itu, jelas berdampak secara langsung dalam program pengadaan dan belanja alutsista.
"Pasti ada dampak, tapi itu urusan menkeu dan jajarannya. Kita hanya ajukan, kalau bisa ya kita beli. Tapi kalaupun ada perubahan, paling yang tadinya harus beli 10 jadi beli 9," kata Ryamizard saat rapat dengan para pimpinan TNI di Jakarta, Rabu (17/12).
Namun Ryamizard mengaku optimistis. Dia yakin nilai tukar rupiah akan segera menguat.
"Tapi tidak terlalu berpengaruh. Saat ini mungkin rupiah sedang anjlok, tapi ada yang memprediksi awal tahun depan naik lagi," katanya.
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan pasti ada keterkaitan antara kedua hal tersebut. Dirinya menjelaskan bahwa melemahnya nilai tukar rupiah itu, jelas berdampak secara langsung dalam program pengadaan dan belanja alutsista.
"Pasti ada dampak, tapi itu urusan menkeu dan jajarannya. Kita hanya ajukan, kalau bisa ya kita beli. Tapi kalaupun ada perubahan, paling yang tadinya harus beli 10 jadi beli 9," kata Ryamizard saat rapat dengan para pimpinan TNI di Jakarta, Rabu (17/12).
Namun Ryamizard mengaku optimistis. Dia yakin nilai tukar rupiah akan segera menguat.
"Tapi tidak terlalu berpengaruh. Saat ini mungkin rupiah sedang anjlok, tapi ada yang memprediksi awal tahun depan naik lagi," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar