Selasa, 24 Februari 2015

Menhan ingin kekuatan militer Indonesia masuk 10 besar dunia



Laurel Benny Saron Silalahi| Kamis, 13 November 2014 13:02


Latgab TNI 2014. ©handout Dispen TNI AU

Merdeka.com - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu bertemu dengan Panglima TNI Jenderal Moeldoko untuk memberikan pengarahan kepada Perwira tinggi TNI, di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur. Dalam pertemuan itu, Ryamizard ingin kekuatan pertahanan Indonesia masuk ke dalam peringkat 10 besar dunia.

Mantan Kasad era Presiden
Megawati ini mengatakan, untuk memenuhi target memang memiliki banyak kendala. Salah satunya adalah bagaimana cara memperkuat sistem persenjataan dan alutsista yang ada pada saat ini.

"Kita lihat 5 Oktober (HUT TNI) lalu kita semua itu sudah membanggakan. Itu sudah baik, kemampuan laut, udara, darat juga sudah baik. Dengan kekuatan saat ini setidaknya, kita pertama kali ada target, minimal melewati 15 besar," kata Ryamizard, Kamis (13/11).

Menantu dari mantan wakil Presiden Tri Sutrisno ini memaparkan, kedepannya pemerintah Indonesia akan melakukan kerjasama dan transfer ilmu dengan negara lain untuk membangun alutsista.

"Misalnya saja pengadaan kapal selam. Kita pesan 3 unit, 2 unit dibuat di Korea Selatan, satu dibuat di Indonesia. Sehingga kita harap 2 tahun ke depan bisa buat sendiri," lanjut Ryamizard.

Selain sistem persenjataan, kendala lain menurut Menhan adalah dalam hal menjaga pertahanan negara. Ryamizard berharap, masyarakat Indonesia bisa bekerjasama dengan TNI untuk dapat menjaga ketahanan negara.

"Seluruh bangsa ini ikut harus ikut mempertahankan bangsa. Mengubah, memacu wawasan kebangsaan itu lebih sulit dari alutsista. Ada 2 hal, fisik dan non fisik. Fisik itu, melalui alutsista. Non fisik ini harus kita kembangkan, ini kita teruskan. Dalam 1-2 tahun ini saya yakin bisa meningkat pesat," tutup dia.

Tidak ada komentar: