Jumat, 20 November 2015
JAKARTA,
KOMPAS.com — Kepala Staf Angkatan Udara
Marsekal TNI Agus Supriatna mengungkapkan, pembelian alat utama sistem
persenjataan (alutsista) TNI AU akan dimulai pada tahun 2016 hingga 2019
mendatang.
Sejumlah alutsista yang akan dibeli ialah mulai dari pesawat F-16, Sukhoi-35, dan pesawat pemadam kebakaran Beriev BE-200.
"Pembelian alat-alat sistem persenjataan TNI AU yang lebih modern dibanding sekarang dimulai tahun depan hingga 2019," kata Agus seusai mengikuti upacara pelantikan lulusan Sekolah Pembentukan Perwira (Setukpa) 2015 di Lapangan Dirgantara Lanud Adi Soemarmo, Karanganyar, Jumat (20/11/2015).
Sejumlah alutsista yang akan dibeli ialah mulai dari pesawat F-16, Sukhoi-35, dan pesawat pemadam kebakaran Beriev BE-200.
"Pembelian alat-alat sistem persenjataan TNI AU yang lebih modern dibanding sekarang dimulai tahun depan hingga 2019," kata Agus seusai mengikuti upacara pelantikan lulusan Sekolah Pembentukan Perwira (Setukpa) 2015 di Lapangan Dirgantara Lanud Adi Soemarmo, Karanganyar, Jumat (20/11/2015).
Menurut dia, sejumlah pembelian
pesawat yang sudah dianggarkan selama tiga tahun mendatang adalah F-16 dari
Amerika Serikat atau Sukhoi-35 dari Rusia. Kedua jenis pesawat itu ditujukan
untuk mengganti jenis pesawat F-5.
Selain itu, TNI AU juga akan membeli
helikopter angkut dan pesawat angkutan berat seperti Hercules.
Pesawat terbang multifungsi juga akan dibeli untuk digunakan dalam kegiatan SAR dan bencana, seperti Beriev BE-200, yang mampu membawa muatan hingga 15 ton untuk memadamkan kebakaran.
Pesawat terbang multifungsi juga akan dibeli untuk digunakan dalam kegiatan SAR dan bencana, seperti Beriev BE-200, yang mampu membawa muatan hingga 15 ton untuk memadamkan kebakaran.
"Kami juga akan menambah
pemasangan alat radar untuk menjaga kedaulatan wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI). Pada 2016-2019, banyak peralatan yang akan dibeli dengan
kondisi baru dan lengkap," tutur jenderal bintang empat ini.
Menyinggung soal helikopter VVIP,
Kepala Staf Angkatan Udara mengatakan, pembelian tiga unit helikopter atau
pesawat Force One untuk kepresidenan atau tamu VVIP itu sesuai dengan rencana
anggaran.
"Helikopter VVIP atau pesawat
Force One harus baik, aman, dan nyaman. Sebab, Bapak Presiden dan Wakil
Presiden merupakan lambang negara Indonesia," ujar dia.
Editor
|
: Sabrina Asril
|
Sumber
|
: Antara
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar