25 Agustus 2014
T-50i Golden Eagle
Selain 3 pesawat T-50 golden eagle
yang didatangkan dari Skuadron 15 Lanud Iswahyudi, akan dilibatkan 3 unit
pesawat tempur Sukhoi SU-27 Flanker dari Makasar, 1 unit pesawat Boeing 737-200
Surveiller dan pesawat angkut C-130 Hercules.
Sentanti - Pesawat terbaru TNI AU T-50 Golden Eagle akan
diperkenalkan pertama kalinya kepada masyarakat Papua. Tidak itu saja, TNI AU
akan melakukan latihan Perkasa D-14, selama 4 hari di Papua, dimana pesawat
tersebut rencananya akan datang Senin (25/8) hari ini.
Latihan ini dilakukan untuk
memperkuat eksitensi TNI AU dalam mengawal keamanan Dirgantara Indonesia
khususnya di Papua, oleh Komando Sektor Pertahanan Nasional IV, di mana pesawat
ini akan ber-home base di Pangkalan Udara Jayapura sampai tanggal 29 Agustus.
Kepala Dinas Operasi (Kadis Ops)
Lanud Jayapura, Letkol. Pnb I Ketut Wahyu mengungkapkan, Koops TNI AU III akan
menyelenggarakan latihan D-14 di Papua, yang akan melibatkan 3 pesawat T-50
Golden Eagle.
Letkol I Ketut menjelaskan, latihan
yang akan diperagakan oleh 56 anggota TNI AU ini seperti latihan pertahanan
udara, mulai dari simulasi intercept (pencegatan) pesawat asing yang masuk
tanpa izin di wilayah udara NKRI hingga ke latihan force down (pendaratan
paksa) bagi pesawat asing ilegal yang masuk ke wilayah NKRI yang berpotensi
mengancam keamanan udara nusantara.
“Latihan ini juga sekaligus untuk
melakukan patroli keamanan di wilayah udara hingga ke zona ekonomi eksklusif
Indonesia. Selain 3 pesawat T-50 golden eagle yang didatangkan dari Skuadron 15
Lanud Iswahyudi, akan dilibatkan 3 unit pesawat tempur Sukhoi SU-27 Flanker
dari Makasar, 1 unit pesawat Boeing 737-200 Surveiller dan pesawat angkut C-130
Hercules. Kalau pesawat Sukhoi nantinya akan ber-Home Base di Lanud
Manuhua-Biak,” ungkapnya.
Dipilihnya Papua sebagai tempat
latihan, dikarenakan seluruh pangkalan udara milik TNI AU dijadikan tempat
pelatihan TNI AU. Sehingga pelatihan kali ini hanya merupakan giliran Papua,
untuk dijadikan tempat pelatihan.
“Jadi ini merupakan latihan rutin.
Kebetulan tahun ini Papua menjadi tuan rumah. Hal ini dilakukan, agar seluruh
penerbang tempur TNI AU bisa menguasai wilayah udara NKRI sehingga keamanan
wilayah NKRI ini bisa terus terjaga dari gangguan pertahanan daerah kita
khususnya dari sisi udara,” katanya.
Dalam pelatihan ini, seluruh
Pangkalan Udara (Lanud) yang ada di Papua juga dilibatkan, mulai dari Lanud
Biak, Lanud Merauke, Lanud Timika dan Lanud Jayapura. Sehingga masyarakat tidak
perlu takut ketika mendengar adanya suara pesawat tempur yang lalu lalang di
udara.
“Ini murni program pelatihan.
Masyarakat tidak perlu takut. Bahkan kita harus bangga, melihat pesawat tempur
kita secara langsung. Apalagi pesawat ini milik masyarakat yang dibeli pakai
uang masyarakat. Jadi pesawat ini bukan milik TNI AU,” katanya.
Letkol I Ketut berjanji mengijinkan
masyarakat yang hendak langsung melihat pesawat tempur milik TNI AU yang di
kerjakan bersama negara Korea Selatan dengan menghabiskan uang negara senilai
US$ 8 Miliar itu.
“Kami akan menyiapkan waktu luang
bagi masyarakat untuk melihat langsung pesawat T-50 Golden Eagle ini. Sebab
masyarakat harus tahu, pesawat tempur milik bangsa kita. Khususnya bagi kaum
pelajar, guna meningkatkan minat mereka untuk bergabung dengan TNI AU, apalagi
di Papua kami saat ini berupaya merekrut anak-anak Papua yang berprestasi,
apabila berkenan bergabung di TNI AU,” pungkasnya. (CendawasihPos.com).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar