Marcheilla Ariesta Putri Hanggoro | Jumat, 7 November 2014
Dubes
AS Robert Blake (tengah) di Pameran Alutsista IndoDefense. ©2014
Merdeka.com/Marcheilla A.P Hanggoro
Merdeka.com
- Duta
Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Robert O. Blake menyatakan beberapa tahun
terakhir setelah embargo dicabut, pemerintah semakin rajin membeli alat utama
sistem persenjataan (alutsista) dari negaranya. Oleh sebab itu, dia
mengupayakan agar setiap transaksi pembelian senjata dari AS diimbangi dengan
alih teknologi kepada insinyur asal Tanah Air.
Hal
itu disampaikannya saat menyambangi Pameran Alutsista IndoDefense di JIExpo
Kemayoran, Jakarta, Jumat (7/11).
Menurut
Dubes Blake, semakin banyak perusahaan-perusahaan militer AS sangat ingin
bekerja sama dengan Indonesia. Apalagi ada kabar anggaran dana pertahanan di
Tanah Air akan di tingkatkan.
"Perusahaan-perusahaan
Amerika Serikat sangat tertarik dengan peluang yang ada disini. Menteri
pertahanan tadi mengatakan pada saya anggaran pertahanan akan ditingkatkan 1,5
persen dari APBN secara keseluruhan," urai Blake setelah berkeliling area
pameran.
Pada
IndoDefense tahun ini, 19 perusahaan alutsista Amerika ikut serta. Mereka
menghadirkan bermacam alat tempur mulai dari tank, helikopter, pesawat tempur,
kapal tempur dan juga senapan laras panjang.
Dubes
Blake secara khusus mempromosikan alutsista unggulan Negeri Paman Sam, seperti
Helikopter tempur Apache, jettempur F-16, atau FA-18 EF Super Hornet.
Bila
pemerintah tertarik membeli alutsista negaranya, dia menyampaikan pada Menteri
Pertahanan Ryamizard Ryacudu bahwa Washington akan mengupayakan setiap
perusahaan melakukan alih teknologi.
"Saya
juga menjelaskan tadi (pada menhan) banyak sekali proses lokalisasi yang akan
dilakukan. Seperti barusan saya melihat penandatanganan Honeywell dengan PT
Dirgantara Indonesia, di mana PTDI akan lebih memperluas lokalisasi industri
yang akan dilakukan di Indonesia," tutur Blake di Hall A JI Expo,
Kemayoran.
Indonesia
tahun ini ingin kembali membeli helikoper dari AS. Maret lalu, TNI Angkatan
Darat meminta beberapa unit Black Hawk dan Chinook agar masuk pagu anggaran
Kementerian Pertahanan.
Sedangkan
transaksi yang sudah deal dengan negara adi daya itu adalah pembelian delapan
unit helikopter serang AH-64D Apache. Nilai pembelian alutsista udara itu
mencapai Rp 3,1 triliun dan rencananya seluruh unit tiba di Indonesia pada
2017.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar