Efendi Ari Wibowo | Sabtu, 8 November 2014
Speed
Boat antipeluru buatan Banten. ©2014 Merdeka.com/Efendi
Merdeka.com
- PT
Bay Industrial Indonesia yang berada di Ciujung Banten memproduksi kapal
patroli anti peluru. Kapal jenis speed boat ini pun sudah dikenal di dunia
internasional.
"Keunggulannya, kapal patroli ini tahan benturan dan tahan peluru. Materialnya polimer composite dan dilapisi foam penahan peluru, jadi anti pelurunya jika level 3, level 3 + AK 47, dan MSC, di luar itu tidak," kata Owner PT Bay Industrial Indonesia Lee Ki Hyoeng di JIExpo Kemayoran Jakarta, Jumat (7/11).
Menurutnya kapal patroli ini telah diuji coba oleh TNI. Kapasitas kapal patroli ini mencapai puluhan orang.
"Kapal patroli ini namanya Air BB (Bullet Proof Boat) dan sudah dimiliki Kopassus untuk uji coba. Daya angkut mencapai 26 orang," terang dia.
Lanjut dia, harga kapal patroli ini mencapai miliaran rupiah. Sampai sekarang baru negara kawasan Asia yang menikmati kualitasnya.
"Harganya lebih dari tiga miliar rupiah. Kemarin dari Jerman mau pesan, kalau yang sudah pakai Malaysia, Arab, Dubai dan Filipina sedang Nigeria sudah sangat tertarik," pungkas dia.
"Keunggulannya, kapal patroli ini tahan benturan dan tahan peluru. Materialnya polimer composite dan dilapisi foam penahan peluru, jadi anti pelurunya jika level 3, level 3 + AK 47, dan MSC, di luar itu tidak," kata Owner PT Bay Industrial Indonesia Lee Ki Hyoeng di JIExpo Kemayoran Jakarta, Jumat (7/11).
Menurutnya kapal patroli ini telah diuji coba oleh TNI. Kapasitas kapal patroli ini mencapai puluhan orang.
"Kapal patroli ini namanya Air BB (Bullet Proof Boat) dan sudah dimiliki Kopassus untuk uji coba. Daya angkut mencapai 26 orang," terang dia.
Lanjut dia, harga kapal patroli ini mencapai miliaran rupiah. Sampai sekarang baru negara kawasan Asia yang menikmati kualitasnya.
"Harganya lebih dari tiga miliar rupiah. Kemarin dari Jerman mau pesan, kalau yang sudah pakai Malaysia, Arab, Dubai dan Filipina sedang Nigeria sudah sangat tertarik," pungkas dia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar